Jumat, 31 Agustus 2012

Umar Ibnul Khattab (Al Faruq) II




Umar Sebagai Khalifah
          Mungkin anda mengira kekerasan dan keganasan setelah menyertai Umar sampai masa khalifahnya. Tapi sesungguhnya tidak demikian. Stelah menjadi khalifah, Umar Ra berubah menjadi manusia lain. Ia mengumumkan tentang dirinya dengan ucapanya:
                    "Jangan kamu mengira sifat kerasku tetap bercakol. Sejak awal ketika aku bersama Rasulullah Saw, aku selalu menjadi penjaga keamanan dan ketentraman negeri (menteri dalam negeri). Di masa Abubakar pun tetap demikian. Tetapi kini setelah urusan diserahkan kepadaku, akulah orang yang paling lemah dihadapan yang haq."


Keutamaan dan Tindakannya yang tepat
         Pada suatu hari datang seorang utusan kaisar menemuinya dengan diantar oleh beberapa orang pengawal. Pada waktu itu Amirul Mukminin sedang tidur di kebun dengan berbantalkan batu bata. Melihat hal tersebut utusan kaisar berkata kepadanya, Wahai Umar, sungguh anda telah berlaku adil. Oleh karena itu anda dapat tidur dengan enak dan aman."
        Setelah negeri Syam dapat ditaklukkan dan direbut dari penjajahan Romawi, Umar pergi mengunjungi Palestina. Dalam kunjungannya itu ia diminta memakai pakaian kebesaran dalam suatu upacara yang merih. Tapi karena keteguhan dan kesadaran pada keimanannya, ia menolak semua itu dan tetap memakai pakaian sehari-hari.
     
        Begitulah, Rasulullah Saw mampu membangun suatu umat dan telah mendidik mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang shaleh, berkepribadian mulia dan mampu mengemban tugas di bidangnya masing-masing, seperti Umar Ra dan Abubakar Ra.
       Umar Ra adalah seorang pemimpin umat dan dunia yang telah berhasil dibina, ditempa dan dipersiapkan Rasulullah Saw untuk memangku jabatan, tanggung jawab, dan mengurus segala persoalan dan peristiwa besar. Namun Umar Ra terpadu dengan daulah islam, emperium Persia dan Romawi, dan semua kerajaan yang tercatat dalam sejarah.
        Tanpa islam dan tanpa kenabian Muhammad Saw orang tidak akan mendengar dan tidak akan mengetahui siapa Umar.
         Abubakar Assiddiq Ra memiliki sifat yang lemah lembut dan tenang, sedangkan Umar bersifat keras, tegas, dan tegar. Itulah dua sifat yang dipadukan oleh Nabi Saw.

        Ketika menghadapi perang Badar, Umar Ra bersifat keras agar semua tawanan dibunuh, sedangkan Abubakar Ra mengusulkan agar mereka dibebaskan. Tapi sebaliknya, ketika menghadapi kaum pembangkang (murtad) Umar Ra bersikap lunak, sedangkan Abubakar Ra bersikeras menindak mereka dengan perang. Dalam urusan ini Umar Ra mempunyai alasan, yaitu:
                     "Rasulullah Saw memerangi orang-orang Arab dengan wahyu Allah dan para malaikat membantu dengan pertolonganya, tapi kini wahyu Allah telah putus. Oleh karena itu tetaplah di rumah dan masjidmu hai Abubakar. Kita tidak usah memerangi mereka."

         Tapi Abubakar menjawab, "Bila musuh kita banyak sedangkan jumlah kita sedikit maka setan akan menyuruh (mengendali) kita seperti itu. Demi Allah, aku harus meninggikan agama ini atas semua agama walaupun orang-orang musrikin tidak menyukainya."
Namun Rasulullah Saw pernah bersabda:
                    "Allah Azza Wajalla melunakkan hati pemimpin-pemimpin sehingga lebih lunak dari susu, dan mengeraskan hati mereka sehingga lebih keras dari batu. Kamu hai, Abubakar seperti (nabi) Ibrahim ketika berkata:
                   "... Maka barang siapa yang mengikutiku maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku dan barang siapa mendurhakai aku maka sesungguhnya Engkau, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."     (Ibrahim 36)

Kata Rasulullah kembali, "Dan engkau hai Abubakar, seperti isa ketika berkata:
                  "Jika engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."     (Al Maidah 118)

"Dan, Umar seperti Nuh yang berkata:
                        "Ya, Robbku, janganlah Engkau berikan seseorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi."
"Dan engkau, seperti Musa yang berkata:
                        " ...Ya Robb kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih."  (Yunus 88)
         Itulah pendidikan dan bimbingan kenabian (madarasah nubuwah).



Sifat Mendalam Sebagai Ringkasan
Kehidupannya
          Sahabat Abdullah ibnu Mas'ud berkata:
                        "Keislaman Umar adalah perintis jalan. Hijrahnya adalah kemenangan, sedangkan kepemimpinannya (khalifahnya) adalah rahmat (ilahiyah)

         Keislaman Umar adalah perintis, pembuka jalan, dan pendorong kaum muslimin dalam menyatakan keislaman mereka secara terbuka. Dengan adanya Umar, mereka berani melakukan shalat secara terang-terangan di hadapan masyarakat Quraisy tanpa takut diganggu.
         Hijarahnya Umar merupakan kemenangan, sebab dialah yang paling bersikap tegas terhadap kaum Yahudi dan kaum munafik di Madinah. Kepemimpinannya adalah rahmat, karena pada waktu itu kaum muslim benar-benar menghayati kehidupannya. Dewasa ini penghayatan terhadap kehidupan yang hakiki amat didambakan oleh seluruh umat manusia di dunia baik yang berada di Timur maupun Barat. Oleh karena itu tidak heranlah bila Rasulullah Saw bersabda:  "Sesungguhnya haq adalah di lidah dan dalam hati Umar.


Menerima Kunci Kota Baitul  Maqdis
          Setelah Palestina dikuasai muslimin, Umar Ra pergi ke Baitul Maqdis untuk menerima kunci kota dari penguasa lama. Pada waktu itu Umar hanya mengenakan pakaian biasa dan berjalan kaki sambil menuntun sendiri kudanya.
          Para penduduk Baitul Maqdis termasuk para pastur, rahib dan pendeta berdiri berderet di sepanjang jalan untuk mnyaksikan Khalifah Amirul Mukminin.
          Tapi alangkah terkejutnya dan herannya mereka menyaksikan Umar Ra dalam keadaan amat bersahaja. Mereka sama sekali tidak menyangka orang yang sedang mereka lihat ini adalah Amirul Mukminin. Biasanya para pembesar yang selama ini mereka saksikan berpenampilan megah dan mewah.



Keadilan Umar Ra
          Pada suatu hari putra Amru Aash (gubernur Mesir) berpacu kuda dengan orang-orang Mesir. Tapi kemudian mereka berselisih dalam menentukan pemenangnya.
          Putra gubernur Amru marah dan memukul orang yang Mesir tersebut seraya berkata, "Aku ini putra dua orang yang mulia."
          Perbuatan putra Amru itu dilaporkan kepada Umar ibnul Khattab. Umar lalu memanggil mereka dengan disertai gubernur Amru sediri. Setelah melakukan pengecekan, maka diputuskan orang Mesir tersebut harus membalas pukulan anak gubernur dengan pukulan lagi. Orang Mesir itu juga di suruh memukul gubernurnya, dengan demikian putranya tidak akan berani lagi memukul orang secara sembarangan. Hanya karena kekuasaan ayahnyalah ia berani melakukan hal tersebut.
          Umar Ra lalu berkata kepada gubernur Amrul ibnul Aash dengan nada keras,
                            "Sejak kapan kamu memperbudak manusia pada hal mereka dilahirkan oleh ibu-ibu mereka dalam keadaan bebas merdeka?"

          Dengan berbagai alasan yang dapat diterima dan dengan disaksikan banyak orang gubernur Amru akhirnya dapat terbebas dari hukuman.
          Sebelum masuk islam, Jabalah bin Alaiham dan seluruh kaumnya adalah penguasa di daerahnya. Sebelumnya dia adalah seorang Nasrani.
          Pada saat ibadah haji, jubah yang dipakai Jabalah terinjak oleh seorang awam. Jabalah lalu menampar muka orang awam itu itu di hadapan para hujjaj.
          Orang awam tersebut kemudian melapor kepada Umar Ra. Umar memutuskan agar orang awam itu membalas tamparan tersebut di hadapan umum, karena Umar tidak mau membeda-bedakan antara rakyat awam dengan penguasa.



Ujian Kahalifah Umar Ra  : Tahun Kemarau
(Malapetaka)
           Pada masa khalifah Umar terjadi kemarau panjang yang dahsyat yang dimulai pada akhir musim haji tahun 18 Hijriah sampai awal musim haji tahun 19 Hijriah.
           Bumi menjadi kering dan hitam kelabu. Selama hampir setahun, tidak setetes pun air hujan turun. Untuk mengatasi kemarau panjang tersebut, Umar memulai dari dirinya sendiri. Ia membatasi diri dan keluarganya makan makanan lezat, seperti samin, daging dan buah-buahan. Ia menyuruh penata makanan agar menghidangkan roti dan minyak saja.
          Kelaparan makin meluas. Banyak penduduk terancam mati kelaparan. Musim dingin tiba dan angin kencang pun membahana membawa maut. Peristiwa ini melanda seluruh jaziah Arabia.
          Penduduk pedalaman yang lapar datang memasuki kota Madinah. Mereka di terima Umar dengan memberikan bantuan pangan sepenuhnya. Bahkan Umar sendirilah yang langsung menanganinya. Tapi semakin hari, persediaan makanan semakin menipis.
          Umar Ra kemudian menulis surat ke beberapa gubernur. Suratnya kepada gubernur Mesir Amru ibnul Aash berbunyi:
                       "Dari: hamba Allah Amirul mukminin
                        Kepada Al 'aashi ibnul Aash Di tempat salam untukmu.
                        Apakah kamu akan membiarkan aku dan rakyat sekelilingku binasa, sedang kamu dan rakyat sekeliling mu hidup berkecukupan? Maka dari itu tolonglah aku, dan tolonglah.

Amru ibnul Aash menjawab surat Umar. inilah isinya:
                       "Amma ba'du
Bantuan dan pertolongan akan segera tiba. Aku akan mengirimkan kafilah-kafilah yang berawal di tempat anda dan berakhir di tempat kami. Wassalam.

Maka mengalirlah bantuan pangan dari Syam dan Iraq. Di bentuklah panitia penyalur makanan . Kepada seluruh rakyat diserukan:
                        "Disediakan makanan secukupnya dan siapa saja dipersilahkan makan. Barang siapa hendak mengambil untuk kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya, maka dipersilahkan ia datang mengambilnya."
Sebenarnya musibah itu gawat, tetapi Umar Ra mampu mengatasinya dengan pikiran yang terang dan hati besar.
           Rahmat Allah bagimu , hai Umar, sebagaimana engkau rahim dan berkasih sayang kepada manusia.


Yang Pertama Dalam banyak Hal
           Umar adalah orang pertama kali:   (1) mendirikan baitul mal;  (2) menulis tarikh dari hijrah atau tahun Hijriah;  (3) menyunahkan shalat terawih berjamaah di masjid;   (4) melakukan penyelidikan dan pengawasan di malam hari;   (5) menghukum perbuatan mencaci maki;   (6) menghukum dera delapan puluh kali peminum arak;   (7) yang mengharamkan kawin mut'ah;  (8) melarang menjual budak wanita yang mempunyai anak;   (9) mengumpulkan orang-orang untuk shalat jenazah;  (10) memperluas kekuasaan ke wilayah-wilayah lain, baik Persia, Irak, Syam, maupun Mesir;  (11) mengirim bahan makan melalui laut merah dari Mesir ke Madinah;  (12) menetapkan faraidh (pembagian waris);  (13) menetapkan pengenaan zakat atas ternak kuda;  (14) menetapkan hakim-hakim di daerah-daerah;    (16) dijuluki amirul mukminin;  (17) menyediakan gudang yang berisi gandum bagi orang-orang yang kehabisan bahan makanan;  (18) memperluas masjid Nabawi dan tanahnya di taburi kerikil;  (19) menciptakan uang logam;  (20)  menggunakan pos untuk pengiriman surat-menyurat;  (22) mengangkat penjabat yang mengawasi harta-harta dan mengatur tata tertib kesopanan dan susila;  (23) membuat parit-parit dan jembatan-jembatan;  (24) mengirimkan pasukan penjaga di tempat-tempat strategis. Mereka ini diberi nama Alajnaad;  (25)  mengangkat penjabat yang ditugasi khusus memantau berita-berita tentang para petugas di daerah dan menerima keluhan-keluhan mereka yang dikirim kepada khalifah. Petugas tersebut bernama Muhammad bin Maslamah.



Surat Umar kepada Abu Musa Al-Asy'ari 
Tentang Peradilan
            Semua orang membicarakan keadilan dan keteguhan hati Umar tentang perjuangannya yang semata-mata karena Allah. Umar berhasil meletakkan dasar dan pedoman yang berisi prinsip-prinsip islam. Sampai sekarang pedoman dasar tersebut menjadi pelita para hakim dalam melaksanakan hukum.
             Inilah surat Umar yang ditujukan ke Abu Musa Alasy'ari
                           Amma ba'du
                          Pengadilan adalah suatu kewajiban yang kokoh dan nyata, dan suatu sunnah yang berkisanambungan. Pahamilah apa yang disampaikan kepadamu, karena tidak ada gunanya ucapan yang haq bila tidak dilaksanakan.
                        Dalam majelis perlakukanlah semua orang dengan sama baiknya agar orang yang berkedudukan tidak mengharapkan kezalimanmu, dan orang yang lemah tidak takut kepada kezalimanmu.
                        Bukti-bukti harus dikemukakan oleh orang yang mungkir. perdamaian antar sesama muslim diperkenankan, tapi berdamai untuk untuk menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal jangan di lakukan.
                       Keputusan perkara yang kemarin boleh dibatalkan bila kamu sudah mempertimbangkan kembali, dan telah memperoleh petunjuk yang benar. Sesungguhnya kebenaran adalah suatu hal yang permanen dan mengulang untuk memperoleh yang haq lebih baik dari pada tetap dan terus-menerus dalam kebatilan.
                      Ingat dan camkanlah! Gunakan pertimbangan akal sehat dan renungan hati nuranimu terhadap apa yang belum sampai kepadamu dari ajaran Al Qur'an dan sunnah Nabi Saw.
                      Pelajarilah contoh-contoh dan perumpamaan yang mirip dan jadikanlah itu sebagai bahan pertimbangan dan ukuran. Lalu pilihlah apa yang lebih disenangi oleh Allah dan yang menurut pertimbangan mu lebih mendekati yang haq.
                     Berikan haq yang mengandung ketidakpastian kepada orang yang menuntut atau tangguhkanlah sampai dia dapat membuktikannya dengan jelas. Kalau dia mampu membuktikannya maka kembalikanlah haq nya kepadanya. Kalau tidak, maka arahkan tuntutan balik terhadapnya, karena hal itu akan menghilangkan keraguan dan jelas daripada kekaburan dan juga untuk mengokohkan alasan.
                     Kaum muslimin harus jadi saksi yang adil bagi yang lain, kecuali terhadap orang yang pernah didera karena melakukan pelanggaran atau diketahui pernah menjadi saksi palsu, atau diketahui tidak setia dan tidak bertanggung jawab terhadap keluarga. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala rahasia.
Dia membiarkan kamu berkiprah dalam hal-hal yang syubhat (tidak pasti hukumnya)
                    Berhati-hatilah terhadap kegelisahan, keluhan, sifat mengganggu (merugikan) orang lain, dan mengingkari hak lawan yang benar.
                   Barang siapa yang mengikhlaskan niatnya antara dirinya dengan Allah, Tabaroka wata'ala, walau itu merugikan dirimu sendiri maka Allah akan menjadi pelindungmu antara kamu dengan manusia.
                   Barang siapa yang berpura-pura memperindah peri laku di hadapan manusia, padahal Allah mengetahui apa yang ada di balik hatinya, maka Allah akan membongkar apa yang disembunyikannya dan Allah akan menampakkan amal perbuatanya.

                                                                                                                 Salam Bagimu
                                 




                                                                                                                                          Bersambung ..3

4 komentar:

Tips & Trik Di Ps2 mengatakan...

salam kenal non,bolehkah saya menambahkan kink anda di blog saya???

Unknown mengatakan...

silaHkan sobt

Tips & Trik Di Ps2 mengatakan...

ok makasih

Unknown mengatakan...

sma"

Posting Komentar