Selasa, 21 Agustus 2012

Mukaddimah




      Ya Allah, ya Robb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami. Karuniakanlah kami surgaMu pada hari yang tidak berguna lagi harta dan anak laki-laki, kecuali orang yang mengharap Engkau dengan hati yang bersih.
    Waba'du. Kesepuluh orang sahabat yang mendapat kabar gembira masuk surga itu adalah para pendahulu kita yang patut diteladani keimanan dan keshalehanya. Bagi Rasulullah Saw mereka adalah kawan dan pendamping yang setia dalam segala kesulitan dan kesempitan. Amal perbuatan, peri laku dan pengorbanannya merupakan teladan bagi umat  manusia.
    Dari mereka tiada seorang pun yang pernah absen dalam membela panji islam, dan tiada seorangpun yang lupa akan tujuan utamannya yaitu akhirat.
    Puncak ambisi mereka adalah keridhaan Allah dan rasulNya. Mereka amat mendambakan datangnya saat-saat mendengar seruan Allah:
            "Hai, jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Robb mu dengan hati yang puas lagi diridhoiNya. Maka masuklah ke dalam surgaKu."        (AlFajr 27-30)

Jadikanlah keteladanan mereka petunjuk jalan ke surga yang terang benderang. Ikutilah jejak mereka dan hiasilah diri kita dengan sifat-sifat utama mereka, sebab ada pepatah yang mengatakan:
        "Tirulah mereka meskipun tidak serupa. Sesungguhnya meniru orang-orang besar adalah suatu keberuntungan (sukses)."

    Tetapi abda jangan salah mengerti. Kabar gembira tentang masuk surga tidak terbatas untuk kaum pria saja. Siti Khodijah ra dan wanita-wanita sholohah lainya juga prnah mendapatkan kabar tersebut. Kita harus yakin mereka adalah teladan dalam peri kehidupan.
            "Dan orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan sebagian mereka menjadi pelindung sebagian lain ... "     (At Taubah 71)

       "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminnah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka."      (At -Ahzaab 36)

     Orang-orang pilihan tersebut diibaratkan seperti Al Qur'an berjalan di muka bumi. Mereka adalah pemraktek amaliyah prinsip-prinsip kehidupan yang agung. Mereka adalah umat ter baik yang diciptakan Allah untuk manisia. Mereka telah lulus dari pendidikan kenabian. Semua ini dilakukan dengan segala daya dan kemampuan Rasulullah Saw, dengan kekuatan spiritual dan material yang optimal, dan dengan dukungan serta taufik dariAllah Swt. Mereka telah di kerahkan dan diarahkan pada tujuan dan sasaran yang mulia dan jelas, yaitu untuk menjadi suri teladan sepanjang masa, baik waktu damai maupun di waktu perang, baik dalam segi akhlak, peragulan, muamalah, manhaj, metode maupun sistem kehidupan di dunia dan akhirat.

     Mereka lah yang dikatakan muslim sejati, contoh dan teladan. Mereka adalah produk-produk hasil pendidikan madrasah kenabian.
Metode yang di gunakan Rasulullah Saw dalam membangun pribadi muslim adalah "tauhid untuk berjihad dan berjihad untuk bertauhid."

    Dalam waktu relatif singkat, Rasulullah Saw berhasil membangun insan muslim atas tiga landasan, yaitu:
a.  Akidah yang kokoh dan kuat
b.  Suri teladan yang baik, dan
c.  Memilih orang yang cocok untuk mengemban tugas yang memadai

     Pendidikan kenabian telah mengungkapkan kelebihan dan penampilan yang prima. Abubakar Assiddiq adalah contoh seorang muslim yang penuh rahmat dan kasih sayang dalam segala ilustrasi dan maknanya. Umar adalah orang yang paling kuat dan teguh jiwanya. Utsman paling tinggi sifat malunya. Ali orang yang paling mampu dalam bidang peradilan. Sedangkan Thalhah rahman bin Auf adalah pedagang yang masyhur dan sukses, dan Abu Ubaidah Ibnul Jarrah adalah seorang pemegang amanat Allah dan amanat Rasulullah Saw.

    Contoh-contoh dan keteladanan mereka akan terus berlangsung sepanjang jaman dan dari abad ke abad akan tetap dibicarakan. Allah Swt berfirman:
       "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shaleh, mereka di beri petunjuk oleh Rabb mereka karena keimananya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan."      (Yunus 9)
Ya, di surga mereka akan menjadi lebih agung. mereka mendapat kelebihan di sisi Allah.
        "Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Robbnyalah mereka melihat."       (Al Qiyamah 22-23)

       "Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, ..."    (At Taubah 72)

Mereka berlomba-lomba saling mendahului dalam meraih kebaikan hidup di dunia dan di akhirat, seperti yang difirmankan Allah Swt:
       "Dan orang-orang yang paling dahulu beriman. Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam surga-surga kenikmatan."        (Al Waqiah 10-12)

     Apabila mengkaji peri kehidupan sepuluh orang sahabat yang mendapat kabar gembira masuk surga itu, maka kita akan melihat bahwa mereka memang beramal shaleh, memiliki pendirian, sikap dan pengorbanan terhadap Dinullah. Kehidupan mereka dan kepastianya (kenyataan).
    Dalam buku ini saya berusaha menyorot cahaya ke arah keteladanan dan keagungan kehidupan mereka, agar cahaya itu dapat dijadikan pelita harapan dan amal perbuatan bagi generasi-generasi muslim mendatang.
Di saat umat islam menempuh perjalanan berbahaya dalam sejarah perjuangan menghadapi musuh-musuh islam, maka umat islam amat memerlukan persiapan dan kekuatan. Persiapan dan kekuatan tersebut dapat kita petik dari keteladanan mereka yang indah mempesona, baik, benar dan bersifat membimbing.
   
      Dalam uraian buku ini, pertama kali saya buka kisah keteladanan Abubakar dan Umar ra, karena periode khalifah mereka masih diliputi suasana periode kenabian. Sedangkan pada bagian ke dua, baru saya uraikan keenam orang yang diridhoi Rasulullah Saw ketika beliau wafat. Mereka dipilih Umar ra dan ditunjuk sebagai kelompok yang bijak dalam pemilihan khalifah baru setelah Umar ra. Mereka yang terpilih itu adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah, Azzubair, Abdurrahman bin Auf, dan Sa'ad bin Abi Waqqash. terbunuhnya Umar ra merupakan isyarat akan datangnya jaman baru.

    Bagian ketiga menyangkut dua orang yang tersisa, yaitu Said bin Zaid dan Abu Ubaidah ibnul Jarrah. Walaupun dalam penulisan ini saya menjahui rincian sejarah mereka, tapi saya tidak dapat mengabaikan penjelasan yang menyangkut mereka masing-masing, sebagaimana tercantum dalam buku-buku genealogi (Keturunan)
     Akhirnya saya mohon hidayah dan taufik ilahi. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepad Rasulullah, Muhammad Saw, keluarga dan sahabat-sahabat beliau.
         "...Ya, Robb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman: Ya, Robb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."   (Al Hasyr 10)







   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar